UMKM atau Industri kreatif dimasa pandemi adalah merupakan usaha yang paling stabil, karena tidak butuh modal yang banyak dan tempat yang khusus hal tersebut di sampaikan oleh DR. Luh Candra Dewi, SE, MM. pada saat menjadi Narasumber dari Universitas Triatma Mulya , Di Desa Bakas Klungkung, Kamis (24/2/2022).
Dalam pemaparanya Candra mengatakan bahwa, UMKM harus mampu untuk berinovasi dan menjaga relationship dan dibarengi dengan sistem digitalisasi, karena sosmed itu adalah bagian dari kecerdasan untuk menginformasikan produk yang akan di pasarkan.
“bagaimana kita mampu untuk membranding produk kita agar selalu di ingat oleh konsumen,” ungkapnya.
Di tambahkanya juga, dalam pemasaran harus cerdas dalam memilih partner untuk dijadikan media untuk menjajakan UMKM kita, dengan filosofi coklat,” dasarnya pahit tapi kalau sudah diolah dengan baik akan menjadi manis dan di nikmati oleh orang banyak,” pungkasnya.
Sementara itu, narasumber berikutnya dari bidang Pariwisata Universitas Triatma Mulya, Dr.Ian Bhaskara,S.S.,M.Par, memaparkan bahwa Desa wisata mempunyai tujuan Desa Wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), pengembangan Pariwisata berkepanjangan berbasis Masyarakat, dari sektor Pariwisata sebagai sumber pendapatan dari Desa Wisata.
“kepariwisataan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, ” paparnya.
Dia pun menyampaikan bahwa, dalam menekankan pembangunan pariwisata dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam mempersiapkan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata dalam bentuk nyata, disamping berkembangnya kualitas lingkungan masyarakat Desa serta potensi kebudayaan dan wisata yang terdapat di masing-masing Desa.
” Memanfaatkan potensi lingkungan untuk kepentingan wisata budaya, wisata agro dan wisata tirta, wisata spritual, wisata olahraga raga,” bebernya.
Kemudian hal-hal dalam pemanfaatan dan pengembangan pariwisata sebagai minat khusus yang memiliki apresiasi terhadap seni dan budaya serta menjadikan aktivitas keseharian masyarakat Desa sebagai daya tarik wisata.
“Masyarakat lokal dengan kekayaan adat dan budaya merupakan aset dari daya tarik kepariwisataan, ” tegasnya.
Disampaikannya juga bahwa, dalam memberikan informasi kepada wisawatan diperlukan pemandu lokal, untuk menginformasikan sejarah Desa dari potensi Desa itu sendiri dari segi Budaya, Sejarah dan aktivitas wahana ataupun yang lainnya sesuai dengan potensi Desa itu sendiri.
“Sapta Pesona Indonesia membagun pariwisata dalam menjadikan bangsa dan negara ini, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan yang mampu dalam memberikan pesona tersebut, ” pungkasnya.