Dalam rangka memberi pengalaman tambahan pada mata kuliah Pemasaran bagi mahasiswa Program Studi DIII Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Triatma Mulya melakukan kuliah lapangan (field study) ke perusahaan yang telah lama di industri pariwisata, yaitu ke Joger Pabrik Kata Kata pada hari Jumat 27 November 2020. Joger Pabrik Kata Kata beralamat di Jalan Raya Kuta. Adapun yang menjadi pembicara dalam kegiatan ini adalah pemilik sekaligus pendiri Joger, yaitu Bapak Joseph Theodorus Wulianadi.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 jam ini, mahasiswa memperoleh ilmu tambahan tentang strategi marketing produk wisata yang menekankan pada inovasi, uniqueness dan komitmen. Ketiga hal ini terlihat mudah, namun sebenarnya sulit untuk dilakukan. Penggunaan inovasi bisa menjadi langkah yang tepat untuk menghadapi persaingan, dan dinilai cukup efektif untuk memenangkan pasar. Apabila tidak ada inovasi maka akan membuat konsumen merasa bosan, meninggalkan produk tersebut, dan bisa dipastikan bisnis akan tenggelam di tengah ketatnya persaingan. Keunikan juga diperlukan agar produk yang kita tawarkan memiliki ciri khas yang dapat membedakan dengan produk lainnya. Hal terakhir adalah komitmen. Buat dan melakukan komitmen adalah hal yang paling sulit, namun jika ini dapat diatasi, maka produk wisata yang ditawarkan pasti bisa eksis dan berkembang dalam menunjang industri pariwisata.
Salah satu strategi yang diterapkan oleh Joger adalah Dispormosi. Dikutip dari situs jogerjelek.com, dispromotion adalah sebuah konsep promosi yang tidak mempromosikan. Dalam arti, dalam berpromosi kita bersikap (berpikir, berkata dan melakakukan segala sesuatu yang kita anggap pantas, perlum mampu & sempat) secara positif untuk mencapai jumlah penjualan yang optimal, bukan maksimal, dengan landasan orientasi kearah tujuan happiness bukan profit. Dalam dispromotion kita hanya menguraikan kebaikan-kebaikan produk-produk/jasa-jasa yang kita tawarkan, tapi justru secara jujur & ramah senantiasa memaparkan kejelekan-kejelekan dan kelemahannya.
Strategi ini diterapkan mulai awal tahun 1981 sampai sekarang, ribuan iklan yang berbeda-beda telah dibuat dan dipasang di media yang berbeda beda. Pada tahun 1997, Joger sempat mendapat
penghargaan dari MURI (Meseum Rekor Indonesia) karena 10 tahun berturut-turut memasang iklan di berbagai mass media dengan bunyi yang berbeda-beda. Tahun 1979-2000 mendapat penghargaan dari Bali News, Weekly English, sebagai Most Distinguished Person. Tahun 2000, mendapatkan penghargaan ‘Adi Nugraha Bahasa’ dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Tahun 2000, mendapatkan penghargaan dari PWI Jawa Tengah, sebagai Man of The Year. Tahun 2001, mendapatkan penghargaan Enterprize 50 dari SWAsembada. Tahun 2002, dinobatkan sebagai Sang Paradoks oleh Majalah Manajemen. Tahun 2006, mendapatkan penghargaan dari MURI (Meseum Rekor Indonesia) sebagai pemrakarsa dan penghasil desain terbanyak (lebih dari 5.000 desain). Tahun 2007, mendapat penghargaan dari MURI (Meseum Rekor Indonesia) sebagai pelopor pembuat tulisan dengan huruf Braille pada media kaos. Tahun 2009, dinobatkan sebagai The President of Word oleh Insight Bali Magazine. Tahun 2010, kembali mendapat penghargaan dari MURI (Meseum Rekor Indonesia) karena sudah membuat lebih dari 6.000-an desain (kata-kata) yang diterapkan pada berbagai barang.
Kegiatan ini dihadiri oleh 15 orang mahasiswa dan 2 orang dosen. Mereka melihat secara langsung bagaimana manajemen sumber daya manusia dan strategi marketing yang dijalankan oleh Joger