Oleh: I Putu Eka Nanda Putra
Pendakian umumnya merujuk pada perjalanan panjang dan penuh semangat yang biasanya melewati jalan kecil di area pedalaman. Di Indonesia, pendakian ini identik dengan perjalanan menuju puncak gunung. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh klub-klub pecinta alam. Adakalanya dalam pendakian, perjalanan harus melalui hutan lebat, dan harus memotong semak-semak untuk membuat jalur yang bisa dilewati. Pendakian ini bisa menghabiskan waktu lebih dari satu hari perjalanan. Klub UKM Mapala Triatma Bhuwana Fakultas Bisnis Universitas Triatma Mulya melakukan pendakian ke Gunung Abang Kintamani, dimana pendakian ini perdana untuk angkatan baru di tahun ini. Kegiatan mendaki UKM Mapala bermula dari perencanaan agenda kegiatan tahunan Mapala Triatma Bhuwana yang memutuskan untuk melakukan acara pendakian ke Gunung Abang Kintamani. Anggota yang mengikuti pendakian ini sebanyak 19 orang dan 3 orang pembina/pengajar yang turut mendampingi.
Peralatan yang dibutuhkan dalam pendakian sebenarnya bergantung pada tingkat kesulitan medan dan estimasi waktu pendakian yang diperlukan. Tetapi setidaknya bagi pendaki harian harus membawa setidaknya air minum, makanan, map dan perlengkapan untuk melindungi diri dari hujan. Biasanya, sepatu yang digunakan untuk mendaki gunung adalah sepatu boot dan tas ransel sebagai perlindungan untuk melewati wilayah bebatuan serta untuk membantu menjaga keseimbangan. Beberapa peralatan lain yang penting bagi pendaki adalah kompas, kacamata hitam, baju hangat, topi, sarung tangan, tongkat untuk mendaki, senter, peralatan P3K, pemantik api dan sebuah pisau. Beberapa anggota masih ada yang pemula dalam hal survival di tengah hutan jadi banyak hal yang dipersiapkan dalam kegiatan pendakian ini. Namun ada juga anggota yang sudah pernah atau berpengalaman dalam hal mendaki, dan sudah beberapa kali ikut mendaki baik di organisasi maupun kegiatan pribadi bersama teman.
Kegiatan pendakian Mapala Triatma Bhuwana dilakukan dari tanggal 22-23 April 2022. Perjalanan dari kampus dimulai pukul 9 pagi dan melakukan pendakian pada pukul 1 siang, dimana pendakian menuju puncak dilalui selama 6 jam dengan beberapa hambatan di perjalanan, seperti kehujanan pada saat di pos 1 sampai di pos 2, kesulitan dalam jalur yang licin, dan sampai di puncak pada pukul 19.30 malam. Saat di puncak, sebelum merakit tenda kami melakukan persembahyangan terlebih dahulu sebagai rasa hormat terhadap tempat baru yang dikunjungi. Setelah merakit tenda, para anggota berkumpul untuk makan bersama dan mengevaluasi kegiatan pada saat perjalanan menuju puncak dan berbagi pengalaman antara satu sama lain dalam hal pendakian. Banyak hal yang dapat dibagi dan dipelajari, mulai dari rasa solidaritas, kepedulian, dan kebersamaan satu sama lain. Hal yang sangat berharga yang didapat dalam kegiatan pendakian Mapala Triatma Bhuwana ini.