Kegiatan Studi Visit dan observasi ke Desa Adat Pemanis, Biaung kecamatan Penebel kabupaten Tabanan dalam menggali Potensi dan mengenal budaya yang dapat dijadikan daya tarik wisata berbasis budaya dilaksanakan oleh mahasiswa semester V Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Triatma Mulya. Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun Pelaksanaan 2019 dalam pengayaan Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata. Ketua Pelaksana PKM Ni Made Hartini, SE., MM yang didampingi oleh Kepala Dusun Pemanis Kelod bapak I Made Duana mengajak mahasiswa untuk study langsung mengenal sumber daya pariwisata yang terdiri dari sumber daya alam, manusia, budaya, dan minat khusus yang dapat dikembangkan dan dikelola menjadi daya tarik wisata. Pengalaman yang sangat menarik dan menyenangkan dirasakan oleh mahasiswa ketika praktek langsung bagaimana melakukan atraksi ‘metekap’, yaitu membajak sawah dengan cara tradisional, memanen cabai, tomat, terong, mentimun, tracking, menganyam daun kelapa untuk dijadikan ‘capil’(topi petani), memancing belut, serta mengenal situs kuno berupa bangunan suci Punden Berundak sebagai warisan budaya leluhur yang masih terjaga keasliannya. Potensi yang dapat dijadikan daya tarik wisata budaya merupakan kegiatan yang terlihat sederhana namun memiliki keunikan dan karakteristiknya sendiri sesuai dengan tempat atau daerah dimana budaya tersebut dilakoni. Hal tersebut merupkan ciri khas yang menjadi karakter dari masing-masing budaya daerah, sehingga sangat beraneka ragam kekayaan budaya yang dimilki oleh desa Adat khususnya di Bali. Itulah sebabnya, menjaga dan melestarikan budaya masing-masing daerah adalah dapat mengantarkan masyarakat menuju kesejahteraan. Dengan kata lain membangun desa dengan menjaga budayanya. Hal tersebut senada dijelaskan oleh Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa dalam sosialisasinya di Desa Adat Pemanis tentang Desa Wisata dalam membangun desa, dimana pariwisata itu adalah bonus dari menjaga dan melestarikan Budayanya.
Terselenggaranya kegiatan ini adalah support dari Program Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun pelaksanaan 2019. Kegiatan studi visit dan observasi ini dilaksanakan memiliki tujuan mengajak mahasiswa untuk menganalisis keunggulan apa yang dapat dikembangkan dan dikelola untuk dijadikan daya tarik wisata budaya serta kelemahan-kelemahan yang bagaimana harus ditanggulangi agar tujuan daripada membangun desa dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan. Dalam pengembangan pariwisata setidaknya ada 5 (lima) unsur yang harus ada, yaitu atraksi, fasilitas, infrastruktur, transportasi dan hospitality. Demikian juga, pariwisata itu sendiri adalah rangakaian aktivitas yang menimbulkan permintaan dan penawaraan, sehingga pariwisata merupakan berbagai macam kumpulan usaha/perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama perjalanan.
