
Penelitian
Pasal 20 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas mengamanatkan bahwa Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan darma penelitian, semua tenaga pengajar (dosen) dan mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian guna memecahkan permasalahan tertentu yang menjadi perhatiannya. Dosen melakukan penelitian untuk mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya dan memecahkan masalah praktis yang ada di tengah-tengah masyarakat, sedangkan mahasiswa melakukan penelitian sebagai salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan program pendidikan yang diikutinya.
Dalam upaya pengembangan kualitas dan kuantitas penelitian yang perlu dilakukan Universitas Triatma Mulya dalam waktu 10 tahun ke depan adalah:
- Peningkatan jumlah anggaran pembiayaan penelitian secara internal
- Penggalian dana penelitian dari sumber eksternal
- Optimalisasi peran pusat studi dalam kegiatan penelitian
- Peningkatan relevansi penelitian dengan program studi
- Pengembangan kompetensi dosen dalam penelitian
- Pemanfaatan hasil penelitian dalam proses pembelajaran.
Unit satuan kerja yang berperan sebagai pengelola kegiatan penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Universitas Triatma Mulya adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). LPPM diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Universitas Triatma Mulya yang mampu mengangkat kualitas hidup manusia dalam pengertian luas. Di samping melalui kualitas pendidikan, citra Universitas Triatma Mulya di masyarakat juga diharapkan makin terangkat melalui kuantitas serta kualitas penelitian. Oleh karena itu, seluruh elemen sivitas akademika Universitas Triatma Mulya menyadari arti penting kegiatan penelitian tersebut, serta berkomitmen untuk melaksanakannya secara berkelanjutan.

Pengabdian kepada Masyarakan (PkM)
Universitas Triatma Mulya memiliki sasaran jangka panjang yang ingin dicapai yaitu peningkatan kualitas Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Perbaikan dan peningkatan kualitas pengabdian masyarakat oleh sivitas akademika pada setiap program studi menjadi perhatian Universitas Triatma Mulya dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Dalam pandangan Universitas Triatma Mulya, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan program strategis perguruan tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengabdian masyarakat harus dijalankan dengan berbasis pada kompetensi dosen dan diprioritaskan pada upaya untuk memperkaya wawasan keilmuan yang dikembangkan oleh setiap program studi.
Pengelompokan bidang PkM ke dalam skim regular, unggulan, mono tahun dan multi tahun pada dasarnya dimaksudkan untuk mempermudah dalam membuat suatu kebijakan dan prioritas pengabdian yang bersifat lokal dan nasional. Dalam upaya untuk mewujudkan visi Universitas Triatma Mulya, kegiatan PkM Universitas Triatma Mulya dibagi menjadi dua bidang utama yaitu PkM di tingkat lokal dan nasional. Jabaran roadmap dari masing-masing skim pengabdian adalah sebagai berikut:
1. PKM Reguler
Skim PKM ini dimaksudkan untuk:
- Meningkatkan kuantitas dosen Universitas Triatma Mulya untuk melaksanakan PkM berdasarkan bidang keahlian yang dimiliki.
- Meningkatkan kualitas PkM dosen Universitas Triatma Mulya dengan mendasarkan diri pada hasil penelitian dan atau permasalahan riil yang dihadapi oleh masyarakat
- Memupuk kesadaran para dosen Universitas Triatma Mulya untuk bersedia dan melaksanakan bimbingan mahasiswa dalam kegiatan PkM.
2. PkM Unggulan
Tema PkM Unggulan dapat memilih salah satu dari tiga kategori, yaitu PPM: (a) berbasis penelitian, (b) penciptaan teknologi tepat guna (TTG), dan (c) penciptaan dan penerapan media atau model pembelajaran inovatif.
Ketiga kategori PkM Unggulan tersebut diuraikan sebagai berikut.
a. PkM Mono Tahun
Program PkM Mono Tahun yaitu PkM yaitu PkM yang bersifat problem solving, comprehenship, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan dengan sasaran yang tidak tunggal. Khalayak sasaran program IbM adalah: (1) masyarakat yang produkstif secara ekonomi, (2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomi, dan (3) masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi. Jenis permasalahan yang wajib ditangani dalam program IbM, khususnya masyarakat produktif secara ekonomi atau wirausaha baru meliputi aspek produksi dan manajemen. Untuk kegiatan yang tidak bermuara pada aspek ekonomi wajib mengungkapkan secara rinci permasalahan dalam aspek utama yang diprioritaskan untuk diselesaikan.
b. PkM Multi Tahun
PkM Multi tahun terbagi menjadi beberapa skim lagi yaitu sebagai berikut.
1) Program Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK)
Program Ibk mempunyai misi menghasilkan wirausaha-wirausaha baru dari kampus, melalui program terintegrasi dengan kreasi metode yang diserahkan sepenuhnya kepada penyelenggara IbK. Setiap kampus hanya berhak mengelola satu program IbK yang dikelola dengan melibatkan sejumlah dosen yang berpengalaman dalam berwirausaha dari berbagai disiplin ilmu. Misi program IbK adalah memandu perguruan tinggi menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang profesional, mandiri, dan berkelanjutan, berwawasan knowledge based economy. Ibk harus mandiri dan operasionalnya berkelanjutan, sehingga IbK diberi peluang untuk mampu menjadi unit profit dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan fasilitas yang dimiliki.
2) Program Ipteks bagi Produk Eksport (IbPE)
Program IbPE merupakan salah satu kegiatan PPM dalam bentuk penerapan hasil penelitian (riset) perguruan tinggi yang berlangsung selama tiga tahun (multi years). Persoalan yang ditangani meliputi seluruh aspek bisnis usaha kecil atau usaha menengah sejak dari bahan baku, persoalan produksi, manajemen perusahaan, sampai dengan pemasaran produk. Unit usaha mitra harus mampu menhasilkan produk ekspor atau komoditas ekspor, yang berpeluang ekspor atau secara tidak langsung dibawa keluar negeri. Maksud dari produk di sini adalah produk-produk yang diperjual belikan di wilayah-wilayah kunjugan wisatawan manca negara yang diproduksi oleh kelompok usaha kecil dan usaha menengah.
3) Program Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK)
Program IbIKK adalah kegiatan PkM yang berkaitan dengan upaya pengembangan budaya knowledge based economy yang memberikan akses perguruan tinggi dalam wujud konwledge and technopark yang memanfaatkan pengetahuan, pendidikan maupun hasil penelitian dosen.
Dengan adanya program IbIKK ini, perguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membatu menciptakan wirausaha baru. Dengan demikian, hasil penelitian perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis, serta mendapatkan perlindungan Hak Kekayaaan Intelktual (HKI) seperti hak cipta, paten, merupakan, aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan IbIKK.
4) Program Ipteks bagi Wilayah (IbW)
Program IbW dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan yang eksis di masyarakat, antara lain yaitu: (1) ketidakmapanan sebagian besar masyarakat terhadap pembangunan kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat dalam era global, (2) ipteks perguruan tinggi belum secara sengaja ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat, (3) potensi masyarakat maupun sumberdaya alam lingkungannya belum termanfaatkan dengan baik dan arif, dan (4) penatakeloaan fisik kewilayahan yang belum proporsional dan profesional. Misi program IbW adalah untuk meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus kesejahteraan mansyarakat melalui keterlibatan aktif publik (inisiatif dan partisipatif), Pemkot/Pemkab berbasis Rencana Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD), non RPJMD, dan perguruan tinggi (kepakaran). Usulan program IbW disusun oleh tiga pihak, yaitu: (1) Perguruan Tinggi pengusul, (2) Perguruan Tinggi Mitra, dan (3) Pemkot/Pemkab.
5) Program Ipteks bagi Wilayah antara PT-CSR dan PT-Pemda-CSR
Program IbW yang dilaksanakan bersama Pemda dan telah direspons oleh Pemda dan Perguruan Tinggi dengan baik, sehingga dinilai tepat menjadi partner aplikasi misi corporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat. Peluang untuk mensejahterakan masyarakat yang terbuka bagi perguruan tinggi tidak selamanya dapat langsung direalisasikan. Kendala utama yang dihadapi oleh perguruan tinggi adalah ketersediaan APBD Pemda. Oleh karenanya ada beberapa PT yang berpengalaman melaksanakan program sejenis IbW yang didukung oleh CSR. Dengan demikian terbuka kemungkinan pengembangan program IbW kedalam tiga bentuk, yaitu: (1) IbW-Pemda, (2) IbW-CSR, dan (3) IbW-Pemda-CSR. Bentuk IbW-Pemda pada dasarnya identik dengan program IbW yang selama ini dilaksanakan, sedangkan dua bentuk IbW yang lain juga sama seperti program IbW yang dikenal selama ini baik dalam misi, tujuan, maupun teknis pelaksanaannya. Perbedaannya di antara ketiganya terletak pada sumber dana pendukungnya. Dana program IbW-CSR bersumber dari Ditlitabmas dan satu atau lebih dari CSR sedangkan program IbW-Pemda-CSR pendanaannya dari Ditlitabmas, APBD Pemda, dan satu atau lebih dari CSR.
3. PKM Management Training
Kegiatan revitalisasi Management Training menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat di Perguruan Tinggi bertujuan untuk: (a) mempertahankan mata kuliah Management Training menjadi mata kuliah wajib pada Perguruan Tinggi di Indonesia; (b) mengubah pelaksanaan program Management Training dari paradigma pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan (empowerment); (c) menerapkan Management Training di Perguruan Tinggi diharapkan dapat menjadi tools solusi penanganan masalah pembangunan di Indonesia; (d) mengembangkan tema-tema Management Training dengan konsep co-creation, co-financing dan co-benefit; dengan pengembangkan tema- tema yang bermitra dengan pemerintah dan dunia usaha
Luaran
Perbaikan dan peningkatan kualitas luaran dan capaian oleh sivitas akademika pada setiap program studi harus menjadi perhatian Universitas Triatma Mulya dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Luaran dan capaian dijalankan dengan berbasis pada kompetensi dosen dan diprioritaskan pada upaya untuk memperkaya wawasan keilmuan yang dikembangkan oleh setiap program studi.
Berikut produk/jasa karya perguruan tinggi yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Tabel Produk/Jasa yang Diadopsi oleh Industri/Masyarakat
No. |
Nama Produk/Jasa |
Deskripsi Produk/Jasa |
Tingkat Kesiapterapan Teknologi |
1 |
Software Aplikasi Koperasi di Koperasi Binaan Satya Hredaya, Cepaka Kediri. | Aplikasi Akuntansi Keuangan
2012-sekarang |
TKT 8 |
2 |
Software Aplikasi Koperasi di Koperasi Binaan Swadana Arta Kaba-kaba | Aplikasi Akuntansi Keuangan
2013-sekarang |
TKT 8 |
3 |
Software Aplikasi Koperasi di Koperasi Binaan Ganggasari Arta, Desa Kapal, Badung | Aplikasi Akuntansi Keuangan 2015-sekarang | TKT 8 |
4 |
Software Aplikasi Keuangan dan Inventory Ari Deco Gallery | Aplikasi Akuntansi Keuangan dan System Parstock 2018-sekarang | TKT 8 |
5 |
Software Aplikasi Keuangan dan Inventory Parisuda Gallery | Aplikasi Akuntansi Keuangan dan System Parstock 2018-sekarang | TKT 8 |
6 |
SOP Service pada The Guyu Restaurant | SOP Service, 2018-sekarang | TKT6 |
Jumlah |
6 |
Luaran Lainnya
Berikut luaran penelitian dan luaran PkM yang dihasilkan oleh dosen tetap dalam 3 (tiga) tahun terakhir pada tabel berikut ini.
Tabel Luaran Lainnya
No |
Luaran Penelitian dan PkM |
Tahun Perolehan (YYYY) |
Keterangan |
I |
HKI: a) Hak Cipta, b) Desain Produk Industri, c) Perlindungan Varietas Tanaman (Sertifikat Perlindungan Varietas Tanaman, Sertifikat Pelepasan Varietas, Sertifikat Pendaftaran Varietas), d) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, e) dll.) | ||
1 |
Katalog The Parisuda Furniture, Woodcarving Wodden Statue, UKM binaan Program Hibah PPPE Ristekdikti 2018 |
2018 |
Ni Luh Putu Agustini Karta |
2 |
Katalog The Driftwood Ari Deco, UKM binaan Program Hibah PPPE Ristekdikti 2018 |
2018 |
Ni Luh Putu Agustini Karta |
3 |
Determinant Analysis of Entrepreneurial Intention Among Employees |
2018 |
Ida Ketut Kusumawijaya |
4 |
Personality Traits: The Mediating Role of Self Efficacy to Improve Entrepreneurial Intention |
2018 |
Ida Ketut Kusumawijaya |
5 |
Entrepreneurial Self Efficacy Mediation in Entrepreneurial Competency Prediction to Entrepreneurial Orientation |
2018 |
Anak Agung Ketut Sri Asih |
6 |
Rekonstruksi Spritualitas Nasional Masa Kini Dalam Perspektif Kajian Budaya |
2018 |
Saortua Marbun |
7 |
Model Pelatihan Ayah & Ibu Kristen |
2018 |
Saortua Marbun |
8 |
Revitalisasi Peran Agama Dalam Membangun Spritualitas Bangsa |
2018 |
Saortua Marbun |
Jumlah |
8 |
||
II |
Buku ber-ISBN, Book Chapter | ||
1 |
Book Tourism Village and Community Economy (The Implementation and The Impact) |
2018 |
Ni Luh Putu Agustini Karta |
2 |
Buku Berawal dari Panti Asuhan |
2013 |
I Ketut Putra Suarthana |
3 |
Buku berjudul “Jangan Lupa Bahagia” |
2011 |
I Putu Santika |
Jumlah |
3 |
BERITA KEGIATAN
LOKAKARYA PENINGKATAN MANAJEMEN RISET DAN PUBLIKASI ILMIAH TAHUN 2022
Kegiatan “Lokakarya Peningkatan Manajemen Riset dan Publikasi Ilmiah Tahun 2022” Narasumber Dr. I Wayan Agus Anggayana, S.Pd., M.Pd. dan I Ketut Andika Priastana, S.Kep., M.Kep berjalan dengan lancar. Diikuti oleh Dosen pada Kampus Universitas Triatma Mulya Jembrana (PSDKU) praktik langsung hingga tuntas seluruh kendala yang dihadapi terkait teknis hingga substansi. Materi yang dibawakan (a) Pelaporan […]
THE THIRD TRIATMA MULYA INTERNATIONAL CONFERENCE (THE 3rd TMIC)
Universitas Triatma Mulya menggelar TMIC yang ke-3 secara on-line pada Hari Jumat, tanggal 29 Juli 2022 berlokasi di Kampus UNTRIM Bali. TMIC yang mengambil tema “Resilience Strategies in the Post Covid-19 Era” mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan pendidik dan peneliti. Terdapat empat orang keynote speakers dan lima orang invited speakers yang berpartisipasi dalam konferensi […]